Legenda Desa Dan Sejarah Pembangunan Desa
Disekitar abad ke-16, tersebutlah sebuah Pondok Pesantren yang berada di wilayah Cirebon bagian Timur, dengan nama Pesantren Pulau Putih. Pesantren tersebut dipimpin oleh seorang Kyai bernama Kyai Bagal Budigal salah seorang murid Pangeran Cakrabuana, beliau ditugaskan oleh gurunya untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Pulau Putih. Saat itu Kyai Bagal Budigal sedang gundah batinnya karena putranya yang bernama Jaka Utama sudah sekian lama pergi entah kemana. Penyesalan dan kegundahan Kyai Bagal Budigal akibat kemarahannya kepada Jaka Utama membuat suasana Pondok yang dulu begitu hangat , kini sepi tanpa kehadiran buah hatinya. Keadaan dirinya diungkapkan kepada putrinya yang lain, yang juga merupakan saudara tua dari Jaka Utama. Kepergian Jaka Utama berawal dari kemarahan Kyai Bagal Budigal yang tidak terima saat bertanya pada Jaka Utama, apa tujuan hidup kelak kita beranjak dewasa. Sementara saudara-saudaranya saat ditanya ada yang menjawab menjadi petani, nelayan bahkan Kyai. Sedangkan Jaka Utama berkeinginan menjadi penguasa di Selamerah ( Gebang ) bagi ayahanda keinginan itu sangatlah tidak mungkin, Jaka Utama malah lari menjauh dari saudara-saudaranya. Maka terjadilah aksi kejar-kejaran antara Jaka Utama dengan Juwarsa dan Juantara, dan pengejaran itu berakhir dengan petaka, Jaka Utama terjatuh dan tak sadarkan diri. Melihat Jaka Utama tak sadarkan diri betapa sedihnya kedua saudaranya itu, kemudian mereka merawatnya dengan cara memandikan tubuhnya. Mereka berniat akan memboyongnya ke Pulau Putih.
Tetapi alangkah kagetnya kedua saudara jaka utama itu, sebab jaka utama tiba-tiba saja bangkit dari pangkuan juwarsa dan juantara dan lari menjauh hingga menghilang dari pandangan keduaanya. Di Pulau putih. Kyai Bagal Budigal dan Putrinya Jakarsia begitu menghawatirkan saudara-saudaranya yang belum juga kembali ke pondok pesantren pulau putih. Kyai Bagal Budigal bersama putrinya niat meninggalkan pondok pesantren untuk mencari putra-putrinya dan mengaharap perubahan hidupnya yang lebih baik, karena sekian lama terpuruk dalam kemiskinan. Dengan marah yang meledak-ledak kemudian tajug dihancurkan dan umpak tajug (tempat imam) dibaledogkeun / sunda (dilempar). Oleh karena itu, maka di daerah itu di sebut lah Umpak Balagedog. Sedangkan penamaan Desa Tersana asal dari bahasa pernah di usir oleh ayahandanya tetapi berkat didikan agama waktu di pesantren Pulau Putih beliau tetap mengakuinya bahwa orang yang layaknya seperti pengemis itu adalah ayahandanya Kyai Bagla Budigal yang saudaranya Jakarsi setelah tahu bahwa kedua orang yang berada dihadapanya adalah ayah dan adiknya, didekatnya dan dirangkulnya. Ketiga anak manusia itu bertangisan
|
Melepaskan rasa rindunya yang tak tertahankan. Kemudian Jaka Utama meminta kepada ayah dan adiknya untuk tinggal bersama di Selamerah. Mereka hidup masuk akal, sebab keluarga mereka berasal dari keluarga yang sangat miskin, tidak patut dan dianggap mengada-ngada,
jika punya keinginan seperti itu. Akan tetapi akhirnya terjadilah Jaka Utama tidak peduli, baginya hal itu keinginan yang tidak terbantahkan, hingga akhirnya terjadinya pengusiran Jaka Utama oleh Kyai Bagl Budigal yang juga ayahanda yang selama ini dihormatinya sebagai salah seorang yang menjadi penyebar agama islam di Cirebon Timur. Dalam kemurungan batinnya beliau memanggil putra-putrinya Juwarsa dan Juantara. Mereka ditugaskan untuk mencari Jaka Utama sebab ayahanda Kyai Bagal Budigal begitu merindukan kehadiranya. Kedua putranya itu pergi meninggalkan pondok pesantren Pulau Putih untuk mencari dimana gerangan adiknya Jaka Utama berada. Sudah sekian lama pencarian itu dilakukan hingga sampailah di tanah Pejodangan ( Malaka) . Keduanya putra Kyai Bagal Budigal itu tersentak kaget bercampur gembira sebab adiknya yang selama ini hilang ternyata brada di wilayah itu. Kemudian mereka segera menghampirinya untuk mengajak adiknya pulang ke Pulau Putih setelah kedatangan saudara-saudaranya dan mengajaknya pulang Jaka Cirebon……. Wis Kersa Gusti Kang Maha Kuasa iki umpak ……”. Dari sebuah umpatan murid Mbah Kuwu Cerbon itulah kata “KERSA’’ dilafalkan menjadi Tersana.
Sementara itu, hampir semua orang sedang membicarakan tentang seorang penguasa di selamerah yang sangat dermawan. Penduduk sekitarnya begitu mengaguminya, kerana penguasa itu meskipun kaya raya tetapi selalu membagi-bagikan hartanya bagi yang membutuhkan. Kabar itu sampai juga ke Kyai Bagal Budigal dan Jakarsia. Rasa penasaran dan kemiskinan yang menderanya membuat mereka terpaksa melangkahkan kakinya untuk menuju daerah Selamerah di mana penguasa dermawan itu berada. Sesampainya disana keduanya tertahan karena pihak orang asing yang di tuduh sebagai mata-mata bangsa belanda. Tetapi keduanya memaksa dan akhirnya berhasil masuk ke kediaman penguasa selamerah itu dan merekapun bertemu dengan penguasa dermawan itu. Betapa kagetnya Kyai Bagal Budigal dan putrinya sebab orang yang berada dihadapanya itu adalah orang yang selama ini dicarinya yaitu Jaka Utama. Adapun Jaka Utama meskipun dirinya bahagia di selamerah, dan Jaka Utama menikah dengan Surtiwati, dikaruniai dua anak yaitu Dewi Amirah dan Raden Cipta Rasa (Ki Gadut Cigobang).
|
Pada pemerintahan sekarang Desa Tersana berada di Wilayah Kecamatan Pabedilan Nama-nama Kepala Desa Desa Tersana yang diketahui diantaranya:
Berikut daftar nama-nama Kuwu Desa Tersana, yaitu :
No
|
Nama kuwu
|
Masa jabatan
|
Keterangan
|
1.
|
NATADIPURA
|
Tahun 1901-1935
|
|
2.
|
NURKASAN
|
Tahun 1935-1937
|
|
3.
|
EPON
|
Tahun 1937-1939
|
|
4.
|
MARSAAD
|
Tahun 1939-1943
|
|
5.
|
SASTRA WINATA
|
Tahun 1943-1966
|
|
6.
|
M. KADIR
|
Tahun 1966-1986
|
|
7.
|
EDI
|
Tahun 1986-1988
|
PJS
|
8.
|
CARSA
|
Tahun 1988-1996
|
|
9.
|
UCU SUGEMA
|
Tahun 1996-2001
|
PJS
|
10.
|
MAMAN NURIMAN
|
Tahun 2001-2011
|
|
11.
|
MEMEN ATMA SUGEMA
|
Tahun 2011
|
PJ
|
12.
|
SOLIHIN
|
Tahun 2011-2017
|
|
13.
|
MEMEN ATMA SUGEMA
|
Tahun 2017
|
PJ
|
14.
|
SARYA SUGENDRI
|
Tahun 2017-2023
|
|
15.
|
TARMUDI
|
2023-sekarang
|
|
SEJARAH PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN DESA
TAHUN
|
MASA PEMERINTAHAN KUWU
|
HASIL PEMBANGUNAN
|
1
|
2
|
3
|
1901-1935
|
NATADIPURA
|
Pembangunan Masjid dan Kantor Desa
|
1935-1937
|
NURKASAN
|
Tata Ruang Pemukiman
|
1937-1939
|
EPON
|
Tata Ruang Pemukiman
|
1939-1943
|
MARSAAD
|
Saluran Irigasi Desa
|
1943-1966
|
SASTRA WINATA
|
Saluran Irigasi Desa
|
1966-1986
|
M. KADIR
|
Lapangan Bola, Jl Gang Desa
|
1986-1988
|
EDI
|
Tata Ruang Pemukiman
|
1988-1996
|
CARSA
|
Tata Ruang Pemukiman
|
1996-2001
|
UCU SUGEMA
|
Tata Ruang Pemukiman
|
2001-2011
|
MAMAN NURIMAN
|
Sarana Dan Prasarana Desa
|
2011-2017
|
SOLIHIN
|
Sarana Dan Prasarana Desa
|
2017-2023
|
SARYA SUGENDRI
|
Sarana Dan Prasarana Desa
|
2023-sekarang
|
TARMUDI
|
|